Selasa 28 mei 2013, siswa-siswi yang telah menempuh Ujian Nasioanal di dua SMA Negeri di Sulawesi Selatan, SMAN 1 Bulukumba dan SMAN 21 Makassar mengeksekusi niat mulia untuk melunturkan budaya corat coret dengan menyumbangkan pakaian seragam mereka. Aksi ini di jembatani oleh Indonesian Future Leaders (IFL) chapter Sulawesi Selatan sebagai organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi pemberdayaan pemuda di masyarakat dengan nama program “Abu-abu Heritage”.
            Kegiatan Abu-abu Heritage 2013 bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya kegiatan ini dilakukan di SMAN 1 Bulukumba di tahun 2012. Ekspansi spot kegiatan di anggap perlu melihat seluruh siswa siswi di Sulawesi Selatan membutuhkan inisiasi aksi dan berkaca pada kesuksesan kegiatan Abu-abu Heritage tahun lalu.  
            Dengan tema “Semangat Kelulusan, Semangat Berbagi”, kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi budaya corat coret di kalangan siswa-siwi SMA menjelang pengumuman kelulusan dan menumbuhkan rasa saling berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
            “Alhamdulillah kami tidak mencoret coret seragam kami waktu pengumuman karena kami sadar jika berbagi dengan mereka jauh lebih indah, oleh karena itu saya bersyukur, saya lulus dan mendonasikan putih abu abu saya agar mereka dapat merasakan kebahagiaan kami. Semangat berbagi,” tutur Dimas Pangeran Arvin, siswa SMAN 1 Bulukumba yang menjadi salah satu siswa yang menyumbangkan seragamnya.
            IFL Sulsel sebagai pihak penyelenggara kegiatan Abu-abu heritage tak melupakan luapan kesenangan yang dirasakan oleh siswa-siswi di SMAN 1 Bulukumba dan SMAN 21 Makassar menjelang pengumuman kelulusan. Kain putih, spidol, serta pilox disediakan sebagai media corat coret bagi mereka yang ingin sekedar mengukirkan nama pertanda kelulusan.
            Walaupun tidak sepenuhnya menghilangkan budaya corat coret dikalangan SMA, kegiatan Abu-abu Heritage merupakan aksi awal untuk menyongsong aksi yang lebih besar kedepannya hingga pada akhirnya budaya corat coret menjadi sejarah suram yang menjadi kenangan.
            Jumlah seragam yang berhasil di sumbangkan dari SMAN 1 Bulukumba yakni 18 pasang, baju batik sebanyak 9 lembar, 1 atribut sekolah, 2 pasang baju olahraga, dan buku 23 buah. Tak ingin kalah, SMAN 21 Makassar berhasil mengumpulkan 28 pasang seragam SMA dan 16 pasang baju pramuka.
            Hasil dari sumbangan tersebut kemudian di sumbangkan kepada anak yatim di panti asuhan di kota Makassar melalu program Komunitas Berbagai yang merupakan agenda KeKeR, salah satu rubrik di koran harian Fajar.

Mau tau keseruan Komunitas Berbagi? Berbagi ala IFL Sulsel, KeKeR, dan Komunitas Lain? Nantikan di postingan selanjutnya. Salam Pemuda Berdaya !!! (Masita, PR IFL Sulsel)





Leave a Reply