Dalam rangka memperingati Hari Pemuda Internasional/International Youth Day (IYD) 2011, Indonesian Future Leaders (IFL), didukung oleh UNESCO Youth Desk, UNIC (United Nations Information Centre), dan UNV (United Nations Volunteers), menyelenggarakan IFL Youth Days pada tanggal 12 dan 14 Agustus 2011. 

Pada 12 Agustus 2011, rangkaian IFL Youth Days dibuka dengan Dialog Publik bertemakan “Youth, Dialogue, and Mutual Understanding”. Selama kurang lebih 2 jam dari jam 14.00-16.00 WIB, para pembicara, yaitu M. Iman Usman (Presiden IFL), Edwin Leo Mokodompit (UNESCO Youth Desk), Gracia Paramitha (Youth Officer Kementrian Lingkungan Hidup), dan Christian Adi Jaya (Health Activist), saling bergantian menjawab pertanyaan dari moderator Audry Maulana (Co-Founder IFL).


Acara yang berlangsung di ruang rapat Komite Nasional UNESCO untuk Indonesia,  Kementerian Pendidikan Nasional Gedung C Lantai 17 ini dihadiri secara langsung oleh 40 peserta dari perwakilan organisasi pemuda, pelajar, dan mahasiswa. Selain itu, dialog ini juga disiarkan secara online ke 4 cabang IFL di Jogjakarta, Bandung, Bulukumba (Sulawesi Selatan), dan Medan. Masyarakat umum juga dapat menyaksikan dialog publik ini melalui livestreaming.

Sedangkan pada 14 Agustus 2011, diselenggrakan rangkaian kegiatan IFL Youth Days selanjutnya, yaitu kampanye secara serempak di 5 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Jogjakarta, serta Bulukumba. Di Jakarta, kampanye berupa sosialisasi mengenai kepemudaan dan kesukarelawanan yang dilaksanakan pada pukul 07.00 – 08.00 di Bundaran Hotel Indonesia dikoordinir secara langsung oleh IFL pusat. Sedangkan, kampanye di empat kota lainnya akan dikoordinir oleh cabang-cabang IFL di kota tersebut. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 jam tersebut, ratusan masyarakat menyatakan dukungannya terhadap pemuda dan kegiatan kesukarelawanan dengan menandatangani poster yang dibawa oleh para pengurus IFL pusat.

IFL JAKARTA

IFL memanfaatkan momentum Hari Pemuda Internasional ini untuk mengkampanyekan kesadaran publik akan pemberdayaan dan kontribusi pemuda dalam pembangunan komunitas, hal yang memang menjadi perhatian IFL selama ini. “Momentum IYD merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengkampanyekan kesadaran publik akan pemberdayaan dan kontribusi pemuda dalam pembangunan komunitas melalui berbagai kegiatan sosial dan kesukarelawanan,” ujar Niwa Rahmad Dwitama selaku ketua panitia. “Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengadvokasikan nilai pemberdayaan pemuda untuk terus berkontribusi dalam komunitasnya dan untuk mengkampanyekan signifikansi peranan dan kontribusi pemuda sebagai changemakers,” tambah Niwa.

Tahun ini adalah tahun ke-25 sejak Hari Pemuda Internasional pertama kali diselenggarakan pada tahun 1985, dengan tema “Partisipasi, Pembangunan, dan Perdamaian”. Tahun ini, sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB A/RES/64/134 pada 18 Desember, menetapkan tema International Year of Youth: Dialogue and Mutual Understanding, yang dimulai sejak 12 Agustus 2010 hingga 11 Agustus 2011.
IFL merupakan organisasi non-profit yang digerakkan oleh pemuda yang peduli pada upaya pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. IFL menjalankan berbagai program capacity building, pengabdian masyarakat, dan advokasi yang telah memberikan dampak pada lebih dari 40.000 orang dalam 2 tahun terakhir, dengan memobilisasi lebih dari 500 relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.


Leave a Reply